k9fNfc9la6TpAxgmQLSGLRtfzYBM7Q8ABHwNMyzK
Bookmark

Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari kawasan perdesaan ke wilayah perkotaan, sedangkan orang yang melakukan urbanisasi dinamakan urbanisan. Sebaliknya, ruralisasi merupakan bentuk perpindahan penduduk dari kota ke desa. Gejala urbanisasi berawal dari adanya ketimpangan pemerataan pembangunan antara kawasan perkotaan dan perdesaan. Di satu pihak akselerasi peningkatan ekonomi dan pembangunan di wilayah perkotaan berjalan relatif lebih cepat dan merambah hampir semua sektor kehidupan, kecuali bidang pertanian.

Adapun di lain pihak pembangunan di perdesaan cenderung berjalan dengan lamban. Akibatnya, tingkat kesejahteraan masyarakat kota dirasakan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penduduk desa. Kondisi ini memacu penduduk desa untuk pergi mengadu nasib ke kota, dengan harapan akan mendapat penghidupan yang jauh lebih layak dibandingkan di desa. Sebagai suatu bentuk interaksi kota dan desa, urbanisasi dipengaruhi oleh dua faktor utama yang dikenal dengan istilah faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors).

a) Faktor Pendorong Urbanisasi penduduk


Wilayah perdesaan dengan segala keterbatasan dan permasalahannya merupakan faktor pendorong terjadinya gejala urbanisasi. Beberapa permasalahan sosial di wilayah perdesaan yang menjadi daya dorong urbanisasi antara lain sebagai berikut.
(1) Menyempitnya lahan pertanian yang menjadi mata pencarian utama sebagian besar penduduk perdesaan.
(2) Perubahan fungsi lahan dari kawasan pertanian menjadi lahan permukiman penduduk, pembangunan fasilitas sosial, atau menjadi kawasan industri.
(3) Jumlah penduduk perdesaan yang semakin tinggi memer- lukan pekerjaan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan lapangan kerja di sektor pertanian semakin berkurang akibat menyempitnya lahan.
(4) Tingkat upah kerja di desa umumnya relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan di kota.
(5) Harapan masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup dan status ekonomi dengan bekerja di kota.
(6) Fasilitas sosial, seperti jenjang pendidikan, kesehatan, olah raga, dan hiburan di wilayah perdesaan relatif terbatas

b) Faktor Penarik Urbanisasi penduduk


Di lain pihak, kota dengan berbagai fasilitas dan kemajuannya merupakan faktor penarik bagi masyarakat untuk melakukan urbanisasi. Beberapa contoh daya tarik wilayah perkotaan yang mengakibatkan tingginya arus urbanisasi antara lain sebagai berikut.
(1) Kota yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial yang lebih memadai tentunya banyak memberikan kemudahan bagi warganya dalam melakukan aktivitas sosial sehari-hari.
(2) Lapangan pekerjaan di kota yang lebih beragam terutama dalam sektor industri dan jasa dengan upah relatif tinggi dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
(3) Tersedianya fasilitas pendidikan yang lebih memadai baik dari jenjang maupun jumlah lembaga pendidikan.
(4) Tersedianya fasilitas kesehatan, olah raga, hiburan, dan rekreasi dengan jumlah dan kualitas yang lebih baik.

Sebagai suatu gejala yang terjadi di masyarakat, urbanisasi tentunya memberikan dampak atau pengaruh berupa permasalahan- permasalahan sosial bagi wilayah perdesaan dan perkotaan. Beberapa
permasalahan yang dapat timbul sebagai akibat tingginya arus urbanisasi antara lain sebagai berikut:

a) Contoh Permasalahan bagi Wilayah Perdesaan

(1) Wilayah perdesaan banyak kehilangan tenaga kerja produktif karena banyaknya orang yang pergi ke kota.
(2) Lahan-lahan potensial di perdesaan banyak yang terlantar.
(3) Meningkatnya gejala urbanisme pada masyarakat desa, yaitu pola dan gaya hidup yang meniru masyarakat kota.
(4) Proses pembangunan desa terhambat karena salah satu modal dasar pembangunan, yaitu tenaga kerja yang terdidik atau terlatih banyak yang melakukan urbanisasi.

b) Contoh Permasalahan bagi Wilayah Perkotaan

(1) Persentase jumlah dan kepadatan penduduk kota meningkat dengan cepat.
(2) Tingkat pengangguran meningkat karena banyak penduduk desa yang tidak terserap oleh lapangan kerja yang ada.
(3) Tingkat kriminalitas tinggi.
(4) Timbulnya permukiman-permukiman kumuh (slum area), seperti sepanjang rel kereta api yang dihuni oleh penduduk urbanisan yang gagal mendapat kehidupan yang layak di kota.
Untuk menekan tingginya arus urbanisasi diperlukan langkah dan upaya secara terpadu antara pihak pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
(1) Meningkatkan pembangunan ke wilayah perdesaan.
(2) Meningkatkan jumlah dan kualitas sarana komunikasi dan
transportasi sampai ke pelosok desa.
(3) Meningkatkan fasilitas-fasilitas sosial di perdesaan.
(4) Mengalihkan kegiatan ekonomi utama dari sektor agraris pada bidang non agraris yang banyak menyerap tenaga kerja.
0

Posting Komentar