k9fNfc9la6TpAxgmQLSGLRtfzYBM7Q8ABHwNMyzK
Bookmark

Siap Siaga ketika Tsunami

Tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jam atau lebih di tengah laut.
Tsunami
Jenis bencana ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunungapi di laut.
Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami akan menurun, namun ketinggian gelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.
Institusi yang berwenang untuk memberikan peringatan bencana tsunami adalah BMKG.
Seperti gempa bumi, belum ada ahli dan institusi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi. Anda dapat mengenali suatu wilayah yang berpotensi terdampak tsunami dengan rambu peringatan bahaya tsunami.
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi bencana tsunami.

Prabencana

Sebelum tsunami
  • Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah gempa bumi (intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain).
  • Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami setelah gempa bumi terjadi.
  • Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang.
  • Segera menjauhi pantai dan tidak perlu melihat datangnya tsunami atau menangkap ikan yang terdampar di pantai karena air surut.  
  • Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur evakuasi tercepat ke dataran yang lebih tinggi.

Saat Bencana

Saat Tsunami
  • Setelah gempa bumi berdampak pada rumah Anda, jangan berupaya untuk merapikan kondisi rumah. Waspada gempa bumi susulan!
  • Jika Anda berada di rumah, usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
  • Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.Jika mendengar sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, Anda perlu segera menyingkir dari daerah pantai.Perhatikan peringatan dan arahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi.
  • Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karena gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama serta dengarkan informasi dari pihak yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.
  • Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
  • Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali. Oleh karena itu, sebelum ada pengumuman dari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman, janganlah meninggalkan tempat evakuasi karena seringkali gelombang yang datang kemudian justru lebih tinggi dan berbahaya.
  • Hindari jalan melewati jembatan. Anda dianjurkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki.
  • Bagi Anda yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera kunci dan tinggalkan kendaraan serta melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.
  • Apabila Anda berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan.

Pasca Bencana

Setelah tsunami
  • Tetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.Waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas.
  • Anda dapat kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman dari pihak berwenang.
  • Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
  • Hindari air yang menggenang karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman tersengat aliran listrik.
  • Hindari air yang bergerak karena arusnya dapat membahayakan Anda.
  • Hindari area bekas genangan untuk menghindari terperosok atau terjebak dalam kubang.
  • Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
  • Bersihkan sarang nyamuk dan serangga lainya.
  • Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih, perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah.
  • Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak berwenang membutuhkan relawan.
  • Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.
  • Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi.
  • Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika Anda terkena air genangan tsunami.
  • Buanglah makanan yang terkontaminasi air genangan.
  • Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan tenda darurat, pakaian, dan makanan.
  • Apabila Anda terluka, dapatkan perawatan kesehatan di pos kesehatan terdekat.
Posting Komentar

Posting Komentar