k9fNfc9la6TpAxgmQLSGLRtfzYBM7Q8ABHwNMyzK
Bookmark

Permodelan Permukaan Bumi dengan Digital Terrain Model (DTM)

Sejak dahulu telah dilakukan pemodelan bentuk permukaan bumi secara horizontal maupun vertikal. Bentuk pemodelan permukaan bumi tersebut disajikan pada bidang datar yaitu sebuah peta planimetris yang mempunyai kontur. Cara lain pemodelan permukaan bumi yang berkembang adalah pemodelan bentuk permukaan bumi secara tiga dimensi yaitu digital terrain model (DTM) atau digital elevation model (DEM). DTM adalah pemodelan permukaan tanah tidak termasuk dari objek – objek di atas permukaan tanah secara tiga dimensi. Dengan kata lain DTM adalah bentuk kontur yang dibuat secara tiga dimensi. Bentuk dari DTM ini tergantung dari banyaknya data dan jarak antara data yang satu dengan yang lainnya.

Permodelan DTM

Seiring perkembangan teknologi khususnya dalam bidang Geodesi & Geomatika yang selalu berhubungan data baik itu data spasial maupun non-spasial maka akan semakin memudahkan dalam melakukan proccesing data serta memberikan hasil yang lebih baik meliputi dari segi grafis ataupun dalam penyimpanan dan pemeliharaannya.

Informasi ketinggian secara klasik biasa direpresentasikan dalam garis kontur/peta kontur, titik tinggi, profil (melintang maupun memanjang), dan gradasi warna. Tetapi seperti yang telah dijelaskan di bagian awal, saat ini teknologi komputer telah membawa cara lain untuk merepresentasikan informasi ketinggian tersebut dalam bentuk digital. Informasi yang disimpan dalam bentuk digital akan memiliki beberapa keuntungan seperti mudah dalam penyimpanan, proses, dan pemeliharaan, dan tingkat akurasi dapat lebih ditingkatkan.

Informasi ketinggian yang disimpan dalam bentuk digital tersebut biasa disebut dengan Digital Terrain Model (DTM). DTM merupakan representasi digital dari ketinggian. DTM juga dapat diartikan sebagai representasi diskrit dari permukaan topografi, atau kumpulan dari titik-titik diskrit (x, y, z) dalam sistem koordinat yang merepresentasikan permukaan fisik 3 dimensi. DTM juga biasa disebut dengan Digital Height Model (DHM) atau Digital Elevation Model (DEM).

DTM pada dasarnya merupakan data tinggi yang diperoleh dari hasil pengukuran atau pengukuran berupa titik di model absolut (tanah), dan atau penempatan titik untuk harga tinggi dipilih secara acak sesuai dengan bentuk relief tanah yang akan dibentuk garis konturnya. Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titik – titik dengan ketinggian yang sama.

DTM merupakan merupakan salah satu produk dalam Fotogrametri dimana proccesing datanya yaitu ploting pointnya dilakukan secara digital. Dari model ini, akan dapat memberikan informasi mengenai ketinggian (elevation) suatu titik terhadap titik laninnya. Model ini dibentuk dari data informasi ketinggian suatu titik yang sebelumnya telah ditentukan dengan menggunakan stereotrainer dan melakukan intepolasi tinggi titik-titik terhadap tinggi titik lain yang telah ditentukan.   

Produk dari fotogrametri digunakan oleh berbagai disiplin yang didalam kegiatannya berkaitan dengan lahan/ permukaan bumi tergantung dari keperluannya. Berikut adalah beberapa aplikasi DTM :

a) Menyimpan data ketinggian dalam database nasional.

b) Mengatasi masalah timbunan dan galian dalam desain jalan.

c) Memperlihatkan bentuk tanah 3D untuk tujuan visual (arsitektur tanah).

d) Analisis statistik dan perbandingan bentuk daerah.

e) Menghitung aspek kemiringan, jarak miring (menghitung runoff dan erosi).

f) Menyediakan data untuk gambar model simulasi.

g) Perencanaan jalan raya dan rel kereta api.

h) Pemilihan rute untuk kabel transmisi tegangan tinggi.

i) Sistem pendaratan otomatis, simulasi terbang.


0

Posting Komentar