k9fNfc9la6TpAxgmQLSGLRtfzYBM7Q8ABHwNMyzK
Bookmark

Geografi Provinsi Bengkulu

Geografi 

Provinsi Bengkulu terletak di sebelah Barat pegunungan Bukit Barisan. Luas wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.991.933 hektar atau 19.919,33 kilometer persegi. Wilayah Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan Provinsi Lampung dan jaraknya lebih kurang 567 kilometer. Secara astronomis, Provinsi Bengkulu terletak pada 2°16’ LS sampai 3°31’ LS dan 101°01’ BT sampai 103°41’ BT. Sementara jika dilihat dari letak geografisnya, Provinsi Bengkulu di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Provinsi Lampung, di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia, dan di sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. 



Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 525 kilometer. Bagian timurnya berbukit bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan pada bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dari utara ke selatan diselingi daerah yang bergelombang. Provinsi Bengkulu terbagi dalam sepuluh kabupaten/kota, dimana Kabupaten Bengkulu Utara merupakan wilayah terluas yang memiliki porsi sebesar 21,71 persen dari total seluruh wilayah Provinsi Bengkulu, sedangkan wilayah terkecil dimiliki oleh Kota Bengkulu yang hanya sebesar 0,76 persen dari total luas Provinsi Bengkulu. Terdapat sepuluh pulau yang berada dalam wilayah geografis Provinsi Bengkulu. Satu pulau berada di Kota Bengkulu dan sembilan lainnya di Kabupaten Bengkulu Utara yang salah satunya merupakan pulau terbesar di Provinsi Bengkulu yaitu Pulau Enggano.

Iklim (Musim) 

Musim yang terjadi di Wilayah Provinsi Bengkulu, sebagaimana wilayah lain di Indonesia dikenal mengalami dua musim, yaitu musim hujan yang terjadi di bulan DesemberMaret dan musim kemarau yang terjadi di bulan Juni-September. Sementara pada bulan April-Mei dan OktoberNovember merupakan masa peralihan atau pancaroba. Pengamatan unsur iklim di Stasiun Pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Provinsi Bengkulu antara lain suhu, kelembaban udara, kecepatan angin, dan tekanan udara. Rata-rata suhu udara (temperatur) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2021 yaitu pada suhu 28,7° C, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata suhu pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 29,0° C . Suhu minimum pada tahun 2021 sebesar 22,0° C dengan suhu udara terendah terjadi pada bulan Oktober dan suhu maksimum sebesar 34,8° C dengan suhu udara tertinggi terjadi pada bulan Mei. Rata-rata kelembaban udara sepanjang tahun 2021 adalah 76,8 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 77,0 persen. Kelembaban udara minimum pada tahun 2021 sebesar 48,0 persen dengan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Mei dan Juli dan kelembaban udara maksimum sebesar 100 persen dengan kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Juni, Oktober, dan November. Rata-rata kecepatan angin pada tahun 2021 adalah sekitar 5,0 meter/ detik, lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata kecepatan angin pada tahun sebelumnya sebesar 2,6 meter/ detik. Kecepatan angin maksimum pada tahun 2021 sebesar 22,0 meter/ detik. Rata-rata tekanan udara yang tercatat sepanjang tahun 2021 adalah sebesar 1.008,1 mb, lebih besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan rata-rata tekanan udara sebesar 1.008,0 mb. Rata-rata tekanan udara minimum pada tahun 2021 sebesar 1.003,0 mb dengan tekanan udara terendah terjadi pada bulan Januari dan tekanan udara maksimum sebesar 1.014,8 mb dengan tekanan udara tertinggi terjadi pada bulan Oktober. Jumlah curah hujan di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2021memilki rata-rata sebesar 3.658,1 mm, lebih rendah jika dibandingkan terhadap tahun sebelumnya dengan rata-rata curah hujan 4.272,5 mm. Jumlah curah hujan tertinggi tahun 2021 terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 447,4 mm dan yang terendah terjadi pada bulan April yaitu sebesar 158,9 mm. Jumlah hari hujan setiap bulan pada tahun 2021 di Provinsi Bengkulu sebesar 23,2 hari, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 23,6 hari. 

Pemerintahan Daerah

Perubahan penyelenggaraan pemerintah dari sistem sentralistis menjadi desentralistis melalui otonomi daerah memberikan dampak positif bagi daerah. Pemerintah daerah diberi peluang atau kesempatan untuk menyelenggarakan pemerintahan secara lebih mandiri. Salah satu dampak positif dari pelaksanaan otonomi daerah adalah terjadinya pemekaran daerah provinsi dan kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, di Provinsi Bengkulu juga mengalami pemekaran kabupaten. Tujuan dari pemekaran ini adalah agar pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien, sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah. Sampai dengan tahun 2021 Provinsi Bengkulu terdiri dari 9 (sembilan) kabupaten dan 1 (satu) kota. Sementara kecamatan berjumlah 129 dan desa/kelurahan berjumlah 1.514. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2020, tidak ada perubahan jumlah kabupaten/kota, kecamatan, maupun desa/kelurahan di Provinsi Bengkulu. Kabupaten/kota dengan jumlah kecamatan terbanyak terdapat pada Kabupaten Bengkulu Utara yaitu sebanyak 19 kecamatan, sedangkan yang paling sedikit pada Kabupaten Kepahiang. Sama dengan jumlah kecamatan, Kabupaten Bengkulu Utara juga memiliki jumlah desa/kelurahan terbanyak di Provinsi Bengkulu sampai dengan tahun 2021 yaitu sebanyak 202 desa/kelurahan, namun jumlah desa/ kelurahan yang paling sedikit dimiliki oleh Kota Bengkulu yaitu sebanyak 67 kelurahan. Pemilihan umum tahun 2019 menghasilkan anggota legislatif dengan jumlah 45 orang dari 11 partai politik. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan partai terbesar dengan 7 anggota yang menduduki kursi legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, kemudian disusul Partai Gerindra dengan jumlah 6 anggota legislatif, dan yang paling sedikit menduduki kursi legislatif berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yaitu 1 anggota. Komposisi anggota legislatif didominasi laki-laki sebanyak 37 orang, dan perempuan hanya 7 orang. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sekarang sudah berganti nama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu Sekretariat Daerah, Dinas-dinas, dan Badan/ Inspektorat/ Kantor/ Unit Organisasi. Ketiga kelompok ini bekerja di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2021, jumlah ASN di Provinsi Bengkulu sejumlah 45.650 orang yang terdiri dari 19.859 pegawai laki-laki dan 25.791 pegawai perempuan. Bila dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar ASN berada pada tingkat sarjana/doktor/ Ph.D sebanyak 35.817 orang. Secara berurutan jumlah ASN sampai dengan SD, SMP/sederajat, SMA/sedejarat, Diploma I,II, dan Diploma III masingmasing 80 orang, 140 orang, 97 orang, 978 orang, dan 4.416 orang. Realisasi pendapatan pemerintah provinsi bengkulu menurut jenis pendapatan Provinsi Bengkulu tahun 2020 sebesar 2,79 triliun rupiah, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2,93 triliun rupiah. Realisasi belanja pemerintah provinsi bengkulu menurut jenis belanja Provinsi Bengkulu tahun 2020 sebesar 2,70 triliun rupiah, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,12 triliun rupiah. Realisasi pendapatan dan belanja pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu tahun 2020 yang terbesar terdapat pada Kabupaten Bengkulu Utara dan yang terkecil pada Kabupaten Lebong. Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Bengkulu tahun 2020 sebesar 72,20, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 78,79. Ada tiga aspek dalam Indeks Demokrasi yaitu aspek kebebasan sipil, aspek hak-hak politik, dan aspek lembaga demokrasi yang masingmasing bernilai 87,61, 59,64, dan 72,76

Kependudukan 

Penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2021 sebanyak 2.032,94 ribu jiwa yang terdiri atas 1.039,93 ribu jiwa penduduk laki-laki dan 993,01 ribu jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2010, penduduk Bengkulu mengalami pertumbuhan sebesar 1,48 persen. Berdasarkan pembagian wilayah kabupaten/kota, penduduk terbanyak berada pada Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk sebanyak 378,6 ribu jiwa, diikuti oleh Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah penduduk sebanyak 299,4 ribu jiwa. Jumlah penduduk paling sedikit terdapat pada Kabupaten Lebong dengan jumlah penduduk sebanyak 106,8 ribu jiwa. Dari sisi laju pertumbuhan, Kabupaten Mukomuko merupakan yang terbesar dengan laju pertumbuhan 1,89 persen, sedangkan yang terkecil pada Kabupaten Lebong dengan laju pertumbuhan sebesar 0,60 persen. Besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2021 penduduk lakilaki terhadap penduduk perempuan sebesar 104,72. Kepadatan penduduk terbesar di Provinsi Bengkulu adalah Kota Bengkulu sebesar 2.495,74 penduduk per kilometer. Wilayah kabupaten terpadat di Kabupaten Kepahiang, sebesar 228,03 penduduk per kilometer, diikuti kabupaten Rejang Lebong sebesar 170,00 penduduk per kilometer. Berdasarkan kelompok usia, penduduk Provinsi Bengkulu secara mayoritas yaitu sebanyak lebih dari 70 persen berada pada kelompok usia produktif (15-64 tahun), dan selain itu berada pada kelompok usia non produktif.

Ketenagakerjaan 

Jumlah pencari kerja terdaftar di Provinsi Bengkulu Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu pada Tahun 2021 sebesar 904 pekerja, yang terdiri atas 478 pencari kerja laki-laki dan 426 pencari kerja perempuan. Angkatan kerja di Provinsi Bengkulu sebanyak 1,06 juta orang dengan 96,35 persen diantaranya berstatus bekerja dan sisanya berstatus pengangguran. Jumlah bukan angkatan kerja Provinsi Bengkulu sebanyak 459.910 orang dengan persentase terbesar berstatus mengurus rumah tangga. Secara umum persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja Provinsi Bengkulu tahun 2021 sebesar 69,75 orang. Menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, angkatan kerja dengan status bekerja di Provinsi Bengkulu terbesar pada pendidikan tamat SD/ MI atau ke bawahnya, yaitu sebesar 36,96 persen. Jika dilihat dari lapangan pekerjaan utama, pekerja di Provinsi Bengkulu terbanyak pada sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan yang paling sedikit pada sektor Industri Pengolahan. Berdasarkan jumlah jam kerja, penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu didominasi oleh pekerja dengan jumlah jam kerja lebih dari 35 jam per minggu, dengan 61,11 persen diantaranya merupakan pekerja lakilaki dan sisanya adalah perempuan. Jika dilihat dari kelompok umur, jumlah pekerja terbesar berada pada kelompok umur 35-39 tahun, dan yang paling sedikit pada kelompok umur 15- 19 tahun. Berdasarkan hasil survey angkatan kerja nasional (sakernas) 2021 ratarata upah/gaji bersih sebulan pekerja formal adalah Rp 2.562.262. Dilihat dari cakupan area kabupaten/kota, Kota Bengkulu merupakan daerah dengan rata-rata upah/gaji bersih terbesar yaitu Rp 3.393.583, sedangkan Kabupaten Kepahiang merupakan yang terendah yaitu sebesar Rp 1.921.569. Rata-rata pendapatan bersih pekerja informal di Provinsi Bengkulu 2021 sebesar Rp 1.361.004, jika dikelompokkan menurut kabupaten/ kota, rata-rata pendapatan bersih tertinggi pada Kota Bengkulu sebesar Rp 1.858.408, kemudian diikuti oleh Kabupaten Mukomuko sebesar Rp 1.762.712, sedangkan yang terendah pada Kabupaten Kepahiang yaitu sebesar Rp 936.522. Upah minimum Provinsi (UMP) per bulan di Provinsi Bengkulu 2021 sebesar Rp 2.215.000 naik sebesar 0,06 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 2.213.604. 

Pendidikan 

Dalam bidang pendidikan, pada tahun 2021 Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12, 13-15, dan 16-18 sebesar 99,76; 97,49; 79,75. Angka Partisipasi Murni (APM) SD, SMP dan SMA pada tahun 2021 sebesar 98,61; 80,25; 66,08; sementara pada tahun 2020 yaitu 98,65 78,81; 65,51. Sejalan dengan itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD, SMP dan SMA pada tahun 2021 sebesar 109,31; 92,11; 93,79; sementara pada tahun 2020 yaitu 109,22; 91,32; 94,14. Persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melek huruf di Provinsi Bengkulu 2021 sebesar 97,88 persen, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 98,01 persen. Dilihat dari banyaknya jumlah sekolah, terdapat penurunan jumlah desa/kelurahan yang memiliki fasilitas sekolah di Provinsi Bengkulu dibanding tahun sebelumnya. Jumlah desa/kelurahan yang memiliki fasilitas sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK pada 2021 masing-masing sebesar 1.175; 472; 185; menurun dibanding tahun 2020 yaitu sebesar 1.196; 482; 303; Hal ini menunjukkan sisi negatif tentang kemajuan pendidikan di Provinsi Bengkulu. 

Kesehatan 

Fasilitas kesehatan merupakan salah satu tolok ukur dalam pencapaian pelaksanaan pembangunan di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2021 terdapat 23 rumah sakit di wilayah Provinsi Bengkulu, baik rumah sakit umum maupun khusus. Sedangkan fasilitas kesehatan lainnya yakni puskesmas dan posyandu sebanyak 179 dan 2.137. Hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menyatakan bahwa penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dan tidak berobat jalan dengan ketiadaan biaya berobat dan biaya transportasi menjadi salah satu alasan. Namun alasan terbesar adalah karena mereka sudah mengobati sendiri dan juga merasa tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan untuk mengatasi keluhan kesehatannya. Artinya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya fasilitas kesehatan masih rendah. Jumlah bayi lahir selama tahun 2021 sebanyak 34.443. Masih ada 860 bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Faktor kesehatan ibu sebelum dan selama hamil sangat mempengaruhi hal ini. Hal lain yang masih harus menjadi perhatian adalah sebanyak 2.380 bayi bergizi kurang. Kekurangan gizi membuat bayi berpotensi mengalami gangguan kesehatan jangka panjang, seperti gangguan mental, emosional, infeksi maupun fisik (stunting). Di bidang Keluarga Berencana (KB), berdasarkan data dari BKKBN Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa jumlah peserta KB aktif atau akseptor aktif di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan dibanding tahun 2020. Pada tahun 2021 jumlah akseptor aktif di Provinsi Bengkulu sebanyak 294.095 pasangan.

Kriminalitas 

Di bidang keamanan, jumlah tindak kejahatan yang berkaitan dengan penganiayaan, pencurian/ perampokan, pembunuhan, penipuan, kesusilaan dan pelanggaran lainnya disajikan menurut kabupaten/ kota. Secara umum jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan pada tahun 2021 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 3.212 kasus menjadi 3.224 kasus. Sejalan dengan itu, risiko penduduk mengalami tindak pidana per 100.000 penduduk pada tahun 2021 mengalami penurunan yaitu sebesar 158 dibanding tahun sebelumnya yaitu 161. 

Kemiskinan 

Penduduk miskin di Provinsi Bengkulu tahun 2021 (September) yaitu 14,43 persen mengalami penurunan dibanding tahun 2020 (September) yaitu sebesar 15,30 persen. Garis kemiskinan penduduk desa tahun 2021 (September) sebesar Rp. 548.327 naik dibanding tahun 2020 (September) yaitu Rp. 509.487. Dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan, Provinsi Bengkulu tahun 2021 (September) sebesar 2,45 , lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,51. Dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu 2021, terjadi perbaikan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 71,64 dari 71,40. 

Tanaman Pangan 

Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Provinsi Bengkulu karena merupakan sektor utama yang memberikan peranan terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2021 peranan sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Bengkulu adalah 28,20 persen dengan nominal 22.445,16 miliar rupiah (atas dasar harga berlaku). Cakupan kegiatan pertanian terdiri dari beberapa jenis kegiatan yaitu pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian, kehutanan dan penebangan kayu serta perikanan. Pada tahun 2021, luas panen tanaman padi di Provinsi Bengkulu sebesar 56.721,13 hektar dengan produktivitasnya sebesar 48,09 kuintal/ hektar. Metode baru yang digunakan dalam penghitungan produksi padi adalah Kerangka Sampel Area. Berdasarkan survei tersebut, produksi padi di Provinsi Bengkulu sebesar 272.772,61 ton dan produksi berasnya 170.137,35 ton. 

Hortikultura 

Provinsi Bengkulu juga mempunyai keragaman produksi tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Selain sayuran dan buah-buahan, juga terdapat tanaman hias dan tanaman biofarmaka. Jenis tanaman hias yang ada antara lain anggrek, krisan, mawar, dan sedap malam. Sedangkan jenis tanaman biofarmaka yang menghasilkan antara lain jahe, kencur, lengkuas, dan kunyit.

Perkebunan

Dukungan luas wilayah dan kondisi lahan di Provinsi Bengkulu terhadap komoditas tanaman perkebunan menjadikan wilayah ini banyak yang dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan. Selain dikelola oleh perusahaan pemerintah (Perkebunan Nusantara), terdapat juga perkebunan yang dimiliki dan dikelola rakyat. Komoditi yang dihasilkan antara lain kelapa sawit, karet, kopi, dan lainlain. Data perkebunan rakyat yang ditampilkan pada publikasi ini adalah data tahun 2021 yang bersumber dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2021, kelapa sawit, karet, dan kopi merupakan komoditas unggulan dengan produksi masingmasing 189,87 ribu ton, 106,19 ribu ton, dan 62,07 ribu ton. 

Peternakan 

Hewan ternak dibagi dalam dua kelompok yaitu ternak besar dan ternak kecil serta unggas. Hewan yang masuk kategori ternak besar adalah sapi perah, sapi, kerbau, dan kuda. Sedangkan hewan yang masuk kategori ternak kecil dan unggas adalah kambing, domba, babi, itik, ayam ras, dan ayam kampung. Tahun 2021 populasi sapi perah sebanyak 274 ekor, sementara sapi potong, kerbau, dan kuda populasinya masing masing sebanyak 164.780 ekor, 31.473 ekor, dan 46 ekor, secara umum mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya dimana sapi perah sebanyak 283 ekor, sementara sapi potong, kerbau, dan kuda populasinya masing-masing sebanyak 154.405 ekor, 28.975 ekor, dan 52 ekor. 

Kehutanan

Pada tahun 2021 total luas kawasan hutan di Provinsi Bengkulu sebesar 924.631,12 hektar, yang terdiri atas: kawasan suaka alam 462.964,6 hektar, hutan lindung 250.749,93 hektar, hutan produksi terbatas 173.281,11 hektar, hutan produksi tetap 25.872,80 hektar, hutan fungsi khusus atau konservasi 11.762,68 hektar. Produksi hasil hutan di wilayah ini adalah kayu bulat sebanyak 3.835 m³. 

Perikanan 

Produksi perikanan tangkap di Provinsi Bengkulu dibagi menjadi tiga yaitu perikanan tangkap di laut, perikanan perairan umum daratan. Pada tahun 2021, produksi perikanan yang terbesar berasal dari perikanan tangkap di laut dengan produksi sebesar 68.070 ton dengan nilai 2.532,355 miliar rupiah, sedangkan perikanan perairan umum daratan memilki hasil produksi sebesar 1.921 ton dengan nilai 54,079 miliar rupiah. 

Posting Komentar

Posting Komentar