k9fNfc9la6TpAxgmQLSGLRtfzYBM7Q8ABHwNMyzK
Bookmark

Jenis Jenis Laut

Laut adalah tubuh air asin yang sangat luas dan saling terhubung antara lautan yang satu dan lautan lainnya. Sebesar 70% permukaan bumi merupakan lautan sehingga jika dilihat dari angkasa luar, bumi didominasi oleh warna biru. Laut yang luas disebut juga samudra. Ada lima samudra di bumi yaitu Samudra Antartika, Samudra Artik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik.


Jenis-jenis Laut di Indonesia antara lain sebagai berikut

Berdasarkan Cara Terjadinya

Berdasarkan cara terjadinya laut dibedakan menjadi tiga :

Laut Transgesi (laut meluas)

Yaitu laut yang terjadi karena permukaan air laut menjadi bertambah luas, akibat naiknya permukaan air laut atau adanya daratan yang turun sehingga bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Kedalaman laut transgresi umumnya tidak lebih dari 75 m.

Contoh : Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.

Laut Ingresi (laut tanah turun)

Yaitu laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut. Penurunan dasar laut dapat membentuk cekungan yang disebut lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut adalah  penurunan yang bentuknya bulat. Contoh : lubuk Laut Sulu. Palung  laut  adalah penurunan yang bentuknya memanjang. Contoh : palung Laut Jawa.

Laut Regresi (laut menyempit)

Yaitu laut yang terjadi karena permukaan laut menyempit. Terjadinya penyempitan tersebut akibat bertambahnya endapan yang dibawa aliran sungai.

Contoh : Laut Flores.

Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya dibedakan menjadi tiga :

Laut Tepi

Yaitu laut yang letaknya di tepi benua (kontinen). Laut tepi ini seakan- akan terpisah dari samudra oleh pulau-pulau.

Contoh  :  Laut  Cina  Selatan  yang  dipisahkan  oleh  rangkaian Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina.

Laut Pertengahan

Yaitu laut yang letaknya di antara dua benua dan memiliki gugusan pulau.

Contoh : Laut Tengah di antara Benua Afrika dan Asia yang memiliki gugusan Kepulauan Indonesia.

Laut Pedalaman

Yaitu laut yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi daratan. Contoh : Laut Baltik, Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Mati.

Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi lima zona (wilayah) :

Zona Lithoral

Yaitu zona pasang surut air laut. Zona lithoral tergenang air saat laut pasang dan menjadi daratan saat laut surut. Zona lithoral merupakan daerah pesisir (shore).

Zona Neritik

Yaitu wilayah laut dangkal yang merupakan wilayah pasang surut yang kedalamannya hingga 150 m. Zona ini masih dapat menerima cahaya matahari. Oleh karena itu, wilayah ini menjadi tempat yang paling banyak terdapat kehidupan, baik dari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan.

Contoh : wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul seperti Laut Jawa, Selat Sunda, dan Laut Arafuru.

Zona Bathial

Yaitu wilayah laut dalam, kedalamannya antara 150 m hingga mencapai 1.800 m. Zona ini sudah tidak dapat menerima cahaya matahari, terdapat kehidupan namun tidak sebanyak pada zona neritik.

Zona Abysal

Yaitu wilayah laut sangat dalam, kedalamannya lebih dari 1.800 m. Zona ini tidak menerima cahaya matahari sehingga suhunya sangat dingin, tidak ada tumbuhan yang hidup di wilayah ini. Namun, ada kehidupan hewan meskipun jenisnya sangat terbatas. Contoh : Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).


Posting Komentar

Posting Komentar