Diskusikan alternatif solusi kedua contoh kasus di bawah ini dari sudut pandang
penerapan CRT.
Contoh Kasus 1
Pak Surya adalah guru matematika. Pekan ini
Pak Surya akan menyampaikan materi mengenai perkalian. Sekolah Pak Surya
berlokasi dekat dengan pasar dan sebagian besar dari orang tua peserta didik
merupakan pedagang. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dirancang
oleh Pak Surya dengan menerapkan pendekatan CRT?
Contoh Kasus 2
Ibu Nisa adalah guru Bahasa Sunda. Ibu Nisa menemukan bahwa peserta didiknya berasal dari berbagai suku dan hanya sebagian kecil yang merupakan Suku Sunda. Sebagian besar mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan Ibu Nisa untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CRT?
Hasil Telaah Studi Kasus Penerapan Culturally Responsive Teaching (CRT)
Contoh Kasus
1: Pak Surya, Guru Matematika
Situasi: Pak
Surya mengajar materi perkalian di sekolah yang berlokasi dekat dengan pasar,
di mana sebagian besar orang tua peserta didik adalah pedagang.
Telaah dan
Alternatif Solusi:
- Mengaitkan Materi dengan Kehidupan Sehari-hari:
- Telaah: Mengaitkan
materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik dapat
meningkatkan relevansi dan pemahaman mereka. Dalam kasus ini, menggunakan
skenario perdagangan di pasar membantu peserta didik melihat aplikasi
nyata dari konsep perkalian.
- Solusi: Pak Surya dapat
menggunakan contoh perdagangan seperti menghitung jumlah barang dagangan
untuk menjelaskan konsep perkalian.
- Menggunakan Alat Peraga yang Familiar:
- Telaah: Alat peraga yang
familiar bagi peserta didik dapat membuat konsep abstrak lebih konkret
dan mudah dipahami.
- Solusi: Menggunakan
barang dagangan seperti buah atau sayuran sebagai alat peraga dalam
pembelajaran.
- Melibatkan Orang Tua dan Komunitas:
- Telaah: Melibatkan orang
tua dan komunitas dalam pembelajaran dapat memberikan perspektif nyata
dan meningkatkan keterlibatan peserta didik.
- Solusi: Mengundang
pedagang lokal untuk berbagi pengalaman mereka dalam menggunakan
matematika sehari-hari.
- Pembelajaran Kolaboratif:
- Telaah: Pembelajaran
kolaboratif dapat meningkatkan keterlibatan dan kerjasama antar peserta
didik.
- Solusi: Mengajak peserta
didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah matematika yang
berkaitan dengan perdagangan.
Contoh Kasus
2: Ibu Nisa, Guru Bahasa Sunda
Situasi: Ibu
Nisa mengajar Bahasa Sunda kepada peserta didik yang berasal dari berbagai
suku, dan sebagian besar mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran.
Telaah dan
Alternatif Solusi:
- Mengaitkan Materi dengan Budaya Asal Peserta
Didik:
- Telaah: Mengaitkan
materi dengan budaya asal peserta didik dapat membuat pembelajaran lebih
relevan dan menarik.
- Solusi: Membandingkan
kosakata atau ungkapan dalam Bahasa Sunda dengan bahasa daerah lain yang
dikenal oleh peserta didik.
- Menggunakan Metode Pembelajaran Interaktif:
- Telaah: Metode
pembelajaran interaktif seperti permainan bahasa, lagu, atau cerita
rakyat dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah diingat.
- Solusi: Menggunakan
permainan bahasa, lagu, atau cerita rakyat Sunda dalam pembelajaran.
- Menciptakan Lingkungan Kelas yang Inklusif:
- Telaah: Lingkungan kelas
yang inklusif dapat membantu peserta didik merasa dihargai dan terlibat
dalam pembelajaran.
- Solusi: Mendorong
peserta didik untuk berbagi cerita atau pengalaman mereka yang berkaitan
dengan budaya mereka sendiri.
- Pembelajaran Berbasis Proyek:
- Telaah: Pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta
didik.
- Solusi: Mengajak peserta
didik untuk membuat proyek yang menggabungkan elemen budaya Sunda dan
budaya mereka sendiri.
Kesimpulan
Penerapan
pendekatan CRT dalam kedua kasus ini menunjukkan bahwa dengan mengaitkan materi
pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan budaya asal peserta didik, serta
menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan inklusif, guru dapat
meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan pemahaman peserta didik. Pendekatan
ini juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang menghargai keberagaman
budaya, yang sangat penting untuk perkembangan pribadi dan sosial peserta
didik.
Posting Komentar