k9fNfc9la6TpAxgmQLSGLRtfzYBM7Q8ABHwNMyzK
Bookmark

Contoh Soal dan Pembahasan Tes Kompetensi Akademik (TKA) Geografi

Soal ini ditulis untuk membantu Anda berlatih menghadapi Tes Kompetensi Akademik (TKA) Mata Pelajaran Geografi dengan menyajikan contoh soal yang relevan beserta pembahasan mendalam. Soal-soal di bawah ini mampu menguji kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep.

Setiap soal disertai dengan kunci jawaban dan penjelasan logis untuk membantu Anda memahami alur berpikir dalam menjawab soal sejenis.

Soal tentang Sumber Daya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan

Soal 1

Sebuah desa di Nusa Tenggara Timur mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energi warganya. Namun, setelah dua tahun berjalan, sebagian panel mengalami kerusakan dan tidak ada teknisi yang mampu memperbaikinya. Permasalahan utama dalam pengelolaan energi terbarukan di atas menunjukkan bahwa…

A. teknologi energi terbarukan terlalu rumit untuk masyarakat desa

B. kurangnya pelatihan dan transfer teknologi menghambat keberlanjutan proyek

C. masyarakat desa tidak membutuhkan energi listrik berkelanjutan

D. energi surya tidak cocok untuk wilayah tropis

E. ketergantungan terhadap energi terbarukan berisiko tinggi

Pembahasan: Kasus ini menyoroti kegagalan proyek bukan karena teknologinya, melainkan karena ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM). Keberhasilan proyek energi terbarukan tidak hanya bergantung pada pemasangan infrastruktur, tetapi juga pada kemampuan masyarakat lokal untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan. Jawaban B paling tepat karena mengidentifikasi akar masalah, yaitu tidak adanya transfer pengetahuan dan keterampilan teknis kepada warga setempat.

Soal 2

Sebuah perusahaan besar membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di kawasan pesisir. Setelah dua tahun, terjadi protes dari masyarakat karena suara turbin mengganggu ekosistem burung lokal. Konflik dalam kasus ini menunjukkan pentingnya…

A. membangun PLTB hanya di kawasan industri

B. menolak semua proyek energi terbarukan

C. mempertimbangkan aspek sosial dan ekologis dalam perencanaan energi

D. mengurangi kapasitas produksi energi

E. menggantikan energi bayu dengan batubara

Pembahasan: Konflik antara PLTB dan masyarakat menunjukkan bahwa pembangunan tidak mempertimbangkan dampak lingkungan (ekosistem burung) dan sosial (protes warga). Perencanaan proyek energi yang berkelanjutan harus mengintegrasikan analisis dampak lingkungan dan sosial sejak awal untuk memitigasi potensi konflik.

Soal 3

Di salah satu desa di Kalimantan Tengah, program biogas rumah tangga dari limbah ternak diterapkan. Program ini mengurangi pembakaran kayu bakar dan meningkatkan kualitas udara dalam rumah. Program tersebut merupakan contoh…

A. pengelolaan SDA tak terbarukan

B. mitigasi bencana berbasis masyarakat

C. pemanfaatan limbah menjadi sumber energi ramah lingkungan

D. proyek konservasi satwa langka

E. konversi hutan menjadi lahan energi

Pembahasan: Program ini mengubah limbah (kotoran ternak) menjadi sumber daya (biogas). Ini adalah contoh klasik dari ekonomi sirkular dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan karena mengurangi polusi udara (dari kayu bakar) dan mengelola limbah secara produktif.

Soal 4

Sebuah wilayah pesisir yang bergantung pada pariwisata memutuskan menggunakan tenaga surya sebagai sumber utama listrik hotel dan fasilitas publik. Dampak positif penggunaan energi surya dalam kasus tersebut adalah…

A. meningkatnya biaya operasional hotel

B. ketergantungan pada energi impor

C. penurunan jejak karbon kawasan wisata

D. meningkatnya emisi gas rumah kaca

E. hilangnya pekerjaan sektor energi

Pembahasan: Energi surya adalah sumber energi bersih yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca selama operasionalnya. Penggunaannya dalam industri pariwisata akan secara signifikan mengurangi jejak karbon (carbon footprint), yang dapat meningkatkan citra kawasan wisata sebagai destinasi ramah lingkungan.

Soal 5

Pembangkit listrik tenaga air mikrohidro dibangun di daerah perbukitan. Namun, musim kemarau panjang menyebabkan pasokan air menurun drastis. Masalah dalam kasus tersebut mencerminkan…

A. keunggulan PLTA dibanding mikrohidro

B. pentingnya diversifikasi sumber energi terbarukan

C. ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil

D. PLTMH tidak cocok untuk daerah perbukitan

E. air tidak termasuk energi terbarukan

Pembahasan: Kasus ini menunjukkan kelemahan dari ketergantungan pada satu jenis sumber energi terbarukan yang bersifat musiman atau dipengaruhi oleh iklim. Jika pasokan air menurun, produksi listrik terhenti. Solusi untuk masalah ini adalah diversifikasi, yaitu menggunakan berbagai sumber energi terbarukan (misalnya, kombinasi mikrohidro dan surya) agar pasokan energi tetap stabil sepanjang tahun.

Soal 6

Di sebuah kawasan kota besar, masyarakat mengeluhkan peningkatan tagihan listrik padahal sudah menggunakan panel surya di rumah mereka. Kemungkinan penyebab masalah tersebut adalah…

A. panel surya tidak bekerja pada malam hari

B. masyarakat tidak menggunakan energi dengan efisien

C. pemasangan panel surya tidak sesuai standar

D. listrik dari panel surya langsung disalurkan ke PLN

E. cuaca kota besar tidak cocok untuk energi surya

Pembahasan: Panel surya membantu mengurangi tagihan, tetapi jika pola konsumsi energi tetap boros atau bahkan meningkat, maka total tagihan listrik bisa tetap tinggi. Fenomena ini dikenal sebagai rebound effect, di mana efisiensi teknologi diimbangi oleh peningkatan penggunaan. Opsi lain kurang tepat; misalnya, panel surya memang tidak bekerja di malam hari, tetapi sistem biasanya sudah dirancang untuk itu.

Soal 7

Sebuah pabrik biodiesel menggunakan kelapa sawit sebagai bahan baku utama. Meskipun produk energinya ramah lingkungan, pembukaan lahan sawit menyebabkan deforestasi. Apa dilema utama dari pengelolaan SDA pada kasus ini?

A. Energi biodiesel tidak efektif

B. Ketergantungan terhadap energi asing

C. Konflik antara tujuan lingkungan dan ekonomi

D. Biodiesel menyebabkan kemiskinan

E. Produksi energi hanya menguntungkan investor asing

Pembahasan: Dilema utamanya adalah trade-off antara dua tujuan yang saling bertentangan. Di satu sisi, ada tujuan lingkungan (menghasilkan energi bersih/biodiesel), tetapi di sisi lain ada dampak ekonomi dan lingkungan yang negatif (deforestasi untuk perkebunan sawit). Ini menunjukkan bahwa solusi energi tidak selalu hitam-putih dan seringkali melibatkan kompromi yang sulit.

Soal 8

Salah satu SMA di kota X mengembangkan laboratorium energi terbarukan mini, dan berhasil membuat prototipe kincir angin skala kecil dari barang bekas. Kegiatan tersebut mencerminkan bentuk…

A. pengembangan SDA tak terbarukan

B. pendekatan teknologi tinggi yang tidak relevan

C. partisipasi pendidikan dalam pembangunan berkelanjutan

D. penghematan energi listrik secara total

E. kebijakan konservasi yang tidak efektif

Pembahasan: Kegiatan yang dilakukan oleh SMA tersebut adalah bentuk edukasi dan inovasi di tingkat akar rumput. Ini menunjukkan bagaimana sektor pendidikan dapat berperan aktif dalam menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan terkait pembangunan berkelanjutan dan energi terbarukan sejak dini.

Soal 9

Di kawasan pegunungan, air panas bumi dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Namun, terjadi kerusakan ekosistem akibat perubahan suhu tanah. Langkah yang tepat untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan energi tersebut adalah…

A. menghentikan seluruh aktivitas panas bumi

B. mengganti energi panas bumi dengan batu bara

C. memindahkan lokasi pembangkit ke wilayah dataran rendah

D. melakukan kajian lingkungan yang lebih mendalam dan pemantauan berkala

E. hanya menggunakan energi fosil untuk daerah konservasi

Pembahasan: Masalahnya adalah dampak lingkungan yang tidak terantisipasi. Solusi yang paling bertanggung jawab dan berkelanjutan adalah memperbaiki manajemen risiko lingkungan. Ini melibatkan studi yang lebih komprehensif sebelum proyek (AMDAL) dan pemantauan terus-menerus selama operasional untuk mendeteksi dan mengatasi dampak negatif secara cepat. Menghentikan total atau beralih ke fosil bukanlah solusi yang konstruktif.

Soal 10

Energi arus laut di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Namun, hingga kini pemanfaatannya masih minim karena mahalnya biaya teknologi. Solusi terbaik untuk memajukan pemanfaatan energi arus laut adalah…

A. menghentikan riset energi laut

B. menunggu negara maju mengembangkan teknologinya

C. investasi pemerintah dan swasta dalam riset dan teknologi lokal

D. mengganti energi laut dengan energi batu bara

E. membangun bendungan untuk meniru aliran laut

Pembahasan: Kunci untuk mengatasi hambatan teknologi dan biaya adalah melalui investasi strategis dalam riset dan pengembangan (R&D). Kolaborasi antara pemerintah (sebagai pembuat kebijakan dan penyedia dana awal) dan swasta (sebagai investor dan pelaksana) dapat mempercepat inovasi dan menurunkan biaya teknologi dalam jangka panjang, serta membangun kemandirian teknologi nasional.

Soal 11

Warga desa A mengembangkan energi biomassa dari jerami sisa panen. Setelah beberapa bulan, program dihentikan karena tidak ada pasokan jerami di musim tanam. Kelemahan utama dari model energi tersebut adalah…

A. bahan baku tidak berkelanjutan sepanjang tahun

B. jerami lebih baik dibakar langsung

C. teknologi biomassa mahal

D. jerami tidak menghasilkan energi

E. desa tidak mendukung energi alternatif

Pembahasan: Masalah utamanya adalah kontinuitas pasokan bahan baku. Energi biomassa dari limbah pertanian sangat bergantung pada siklus panen. Jika tidak ada panen, tidak ada jerami. Ini menunjukkan pentingnya perencanaan rantai pasok yang stabil atau diversifikasi bahan baku agar pembangkit dapat beroperasi sepanjang tahun.

Soal 12

Salah satu tantangan pengembangan energi terbarukan di Papua adalah keterbatasan infrastruktur dan distribusi. Kebijakan yang tepat untuk mendukung energi berkelanjutan di wilayah tersebut adalah…

A. menambah subsidi BBM

B. memperluas jaringan listrik berbasis energi fosil

C. membangun sistem energi terdesentralisasi berbasis potensi lokal

D. mengimpor energi dari negara tetangga

E. membangun pabrik industri besar

Pembahasan: Di wilayah dengan geografi yang sulit dan populasi yang tersebar, membangun jaringan listrik terpusat (seperti di Jawa) sangat mahal dan tidak efisien. Solusi yang paling cocok adalah sistem terdesentralisasi, yaitu membangun pembangkit listrik skala kecil (misalnya, mikrohidro, surya, atau biomassa) di dekat komunitas yang membutuhkannya, sesuai dengan potensi sumber daya alam di lokasi tersebut.

Soal 13

Dalam program nasional, pemerintah memberikan bantuan panel surya kepada masyarakat di daerah 3T. Namun, banyak panel yang rusak dalam 6 bulan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan program energi tergantung pada…

A. kualitas panel impor

B. harga bahan bakar

C. kapasitas penerimaan dan pemeliharaan masyarakat

D. kekuatan sinar matahari

E. peran pemerintah pusat semata

Pembahasan: Sama seperti soal nomor 1, kasus ini menekankan bahwa teknologi saja tidak cukup. Program bantuan harus disertai dengan peningkatan kapasitas masyarakat, termasuk pelatihan penggunaan yang benar, pemeliharaan dasar, dan pembentukan mekanisme lokal untuk perbaikan. Tanpa kesiapan pengguna, bantuan fisik (seperti panel surya) tidak akan berkelanjutan.

Soal 14

Energi terbarukan disebut ramah lingkungan, tetapi dalam praktiknya tetap memiliki jejak lingkungan (environmental footprint). Sikap kritis yang tepat terhadap pernyataan ini adalah…

A. menolak semua energi terbarukan

B. menerima energi fosil sebagai solusi

C. mengevaluasi dan mengurangi dampak energi terbarukan secara berkelanjutan

D. menghentikan program energi nasional

E. membiarkan masyarakat memilih sendiri

Pembahasan: Pernyataan ini mengajak kita untuk berpikir kritis dan tidak melihat energi terbarukan sebagai solusi "ajaib" tanpa cacat. Sikap yang benar adalah mengakui adanya dampak (misalnya, pembuatan panel surya butuh energi, PLTA mengubah ekosistem sungai) dan terus berupaya mengevaluasi dan memitigasi dampak tersebut melalui teknologi yang lebih baik dan perencanaan yang lebih matang.

Soal 15

Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar, namun kontribusinya dalam bauran energi nasional masih di bawah 15%. Faktor yang paling mempengaruhi rendahnya kontribusi tersebut adalah…

A. masyarakat tidak mau beralih

B. energi terbarukan tidak tersedia

C. investasi dan teknologi belum maksimal dikembangkan

D. energi fosil lebih ramah lingkungan

E. tidak ada potensi energi di Indonesia

Pembahasan: Meskipun potensi alam melimpah (sinar matahari, arus air, panas bumi), pengembangannya membutuhkan investasi modal yang besar dan teknologi yang canggih. Hingga saat ini, hambatan utama terletak pada skala investasi yang belum sepadan dengan besarnya potensi, serta ketergantungan pada teknologi impor yang masih mahal.

Soal tentang Dinamika Kependudukan dan Proyeksi

Soal 16

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 adalah 270 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,25% per tahun. Jika tren pertumbuhan tetap, berapakah proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030?

A. 280 juta jiwa

B. 298 juta jiwa

C. 305 juta jiwa

D. 312 juta jiwa

E. 340 juta jiwa

Pembahasan:

Menggunakan rumus pertumbuhan penduduk majemuk:

Pn = Po (1 + r)^n

  • Pn = Jumlah penduduk pada tahun akhir

  • Po = Jumlah penduduk awal (270 juta)

  • r = Tingkat pertumbuhan (1,25% atau 0,0125)

  • n = Jangka waktu (2030 - 2020 = 10 tahun)

Pn = 270 * (1 + 0,0125)^10

Pn = 270 * (1,0125)^10

Pn = 270 * 1,13227

Pn ≈ 305,7 juta jiwa. Jawaban yang paling mendekati adalah 305 juta jiwa.

Soal 17

Provinsi X memiliki jumlah penduduk 5 juta jiwa tahun 2020. Target RPJMD provinsi tersebut mencanangkan pertumbuhan 0,9% per tahun. Berapakah proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2025?

A. 5,2 juta

B. 5,4 juta

C. 5,5 juta

D. 5,7 juta

E. 5,9 juta

Pembahasan:

Menggunakan rumus yang sama:

Pn = Po (1 + r)^n

  • Po = 5 juta

  • r = 0,9% atau 0,009

  • n = 2025 - 2020 = 5 tahun

Pn = 5 * (1 + 0,009)^5

Pn = 5 * (1,009)^5

Pn = 5 * 1,0458

Pn ≈ 5,229 juta jiwa. Jawaban yang paling mendekati adalah 5,2 juta.

Soal 18

Kabupaten A mencatat angka kelahiran 18 per 1.000 dan angka kematian 6 per 1.000 penduduk. Tahun ini jumlah penduduk 250.000 jiwa. Tanpa migrasi, berapa proyeksi pertambahan penduduk alami selama 1 tahun?

A. 2.500 jiwa

B. 3.000 jiwa

C. 4.000 jiwa

D. 6.000 jiwa

E. 7.500 jiwa

Pembahasan:

Pertumbuhan penduduk alami dihitung dari selisih angka kelahiran dan kematian.

  • Tingkat pertumbuhan alami = (Angka Kelahiran - Angka Kematian) / 1.000

  • Tingkat pertumbuhan alami = (18 - 6) / 1.000 = 12 / 1.000

  • Jumlah pertambahan penduduk = Tingkat pertumbuhan * Jumlah penduduk

  • Jumlah pertambahan = (12 / 1.000) * 250.000 = 3.000 jiwa.

Soal 19

Kota B mengalami urbanisasi besar-besaran. Penduduk bertambah 25.000 jiwa dalam 2 tahun, dari awalnya 300.000 jiwa. Berapa rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun?

A. 2%

B. 3%

C. 4%

D. 5%

E. 6%

Pembahasan:

  • Total pertumbuhan dalam 2 tahun = (25.000 / 300.000) * 100% = 8,33%

  • Rata-rata laju pertumbuhan per tahun = 8,33% / 2 tahun ≈ 4,165%.
    Jawaban yang paling mendekati adalah 4%.

Soal 20

Sensus menunjukkan bahwa provinsi Y menargetkan angka kelahiran menurun hingga 1,1% per tahun dari awalnya 1,8%. Dampak utama dari keberhasilan target tersebut dalam 20 tahun ke depan adalah…

A. peningkatan urbanisasi

B. menurunnya jumlah lansia

C. pertumbuhan penduduk melambat

D. peningkatan pengangguran

E. naiknya angka migrasi keluar

Pembahasan: Angka kelahiran adalah komponen utama dari pertumbuhan penduduk. Jika angka kelahiran berhasil diturunkan secara signifikan, maka laju pertambahan penduduk secara keseluruhan akan melambat. Ini adalah tujuan utama dari program keluarga berencana.

Soal 21

Jumlah penduduk di suatu kota tahun 2021 adalah 1 juta jiwa. Pemerintah daerah memproyeksikan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa pada tahun 2031. Berapakah laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun?

A. 1,8%

B. 2,3%

C. 2,5%

D. 2,7%

E. 3,0%

Pembahasan:

Kita perlu mencari nilai r dari rumus Pn = Po(1+r)^n.

  • Pn = 1,3 juta

  • Po = 1 juta

  • n = 10 tahun

1,3 = 1 * (1 + r)^10

1,3 = (1 + r)^10

(1,3)^(1/10) = 1 + r

1,0265 = 1 + r

r = 0,0265 atau 2,65%. Jawaban yang paling mendekati adalah 2,7%.

Soal 22

Berikut data penduduk Kota Z:

  • 2010: 150.000 jiwa

  • 2020: 195.000 jiwa
    Proyeksi jumlah penduduk Kota Z pada tahun 2030 jika tren yang sama berlanjut adalah…
    A. 220.000
    B. 230.000
    C. 253.000
    D. 264.000
    E. 270.000

Pembahasan:

Pertama, hitung laju pertumbuhan selama periode 2010-2020.

  • Pertambahan absolut = 195.000 - 150.000 = 45.000 jiwa.

  • Tingkat pertumbuhan total (10 tahun) = (45.000 / 150.000) = 0,3 atau 30%.
    Jika tren berlanjut, maka penduduk tahun 2020 akan bertambah sebesar 30% pada tahun 2030.

  • Proyeksi 2030 = 195.000 * (1 + 0,3) = 195.000 * 1,3 = 253.500 jiwa. Jawaban yang paling mendekati adalah 253.000.

Soal 23

Kota P mengalami penurunan tingkat kelahiran secara signifikan selama 10 tahun terakhir. Namun, jumlah penduduk terus bertambah. Faktor paling logis yang menjelaskan fenomena tersebut adalah…

A. peningkatan angka kematian

B. peningkatan imigrasi

C. penurunan angka harapan hidup

D. pengurangan fasilitas kesehatan

E. pertumbuhan ekonomi rendah

Pembahasan: Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Jika kelahiran menurun, seharusnya pertumbuhan melambat atau negatif. Namun, jika penduduk tetap bertambah, pasti ada faktor lain yang mendorongnya, yaitu masuknya penduduk dari daerah lain (imigrasi atau urbanisasi).

Soal 24

Suatu kabupaten mencatat jumlah penduduk 800.000 jiwa pada tahun 2020 dan menargetkan pertumbuhan 1% per tahun. Berapa proyeksi jumlah penduduk tahun 2027?

A. 845.000

B. 856.000

C. 865.000

D. 878.000

E. 890.000

Pembahasan:

Pn = Po (1 + r)^n

  • Po = 800.000

  • r = 1% atau 0,01

  • n = 2027 - 2020 = 7 tahun

Pn = 800.000 * (1 + 0,01)^7

Pn = 800.000 * (1,01)^7

Pn = 800.000 * 1,0721

Pn ≈ 857.680 jiwa. Jawaban yang paling mendekati adalah 856.000.

Soal 25

Pemerintah provinsi menyatakan bahwa dengan penurunan fertilitas dan meningkatnya harapan hidup, jumlah lansia akan meningkat 40% dalam 15 tahun. Implikasi paling signifikan dari proyeksi tersebut terhadap pembangunan adalah…

A. meningkatnya angka kriminalitas

B. bertambahnya pengangguran usia muda

C. kebutuhan anggaran kesehatan dan jaminan sosial meningkat

D. menurunnya konsumsi energi

E. ledakan penduduk usia produktif

Pembahasan: Penurunan fertilitas berarti lebih sedikit anak-anak, sementara peningkatan harapan hidup berarti orang hidup lebih lama. Kombinasi keduanya menyebabkan penuaan populasi (aging population). Konsekuensi utamanya adalah meningkatnya jumlah lansia yang membutuhkan layanan kesehatan, pensiun, dan jaminan sosial, sehingga beban anggaran pemerintah di sektor-sektor tersebut akan meningkat tajam.

Soal 26

Dalam dokumen pembangunan jangka panjang, disebutkan bahwa rasio ketergantungan penduduk non-produktif akan meningkat 15% hingga tahun 2045. Apa konsekuensi logis dari pernyataan tersebut?

A. jumlah anak usia sekolah menurun

B. beban ekonomi masyarakat produktif bertambah

C. produktivitas pertanian meningkat

D. migrasi keluar dari desa menurun

E. pertumbuhan ekonomi meningkat tajam

Pembahasan: Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk non-produktif (anak-anak dan lansia) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Jika rasio ini meningkat, artinya setiap orang yang bekerja harus menanggung lebih banyak orang yang tidak bekerja. Ini menambah beban ekonomi pada kelompok usia produktif.

Soal 27

Tahun 2020, Kota Q memiliki laju pertumbuhan 1,5% per tahun. Jika pola tetap, penduduk yang semula 2 juta diperkirakan akan bertambah menjadi…? (tahun 2020-2030) Berapakah jumlah penduduk pada tahun 2030?

A. 2,25 juta

B. 2,35 juta

C. 2,52 juta

D. 2,70 juta

E. 3,00 juta

Pembahasan:

Pn = Po (1 + r)^n

  • Po = 2 juta

  • r = 1,5% atau 0,015

  • n = 10 tahun

Pn = 2 * (1 + 0,015)^10

Pn = 2 * (1,015)^10

Pn = 2 * 1,16054

Pn ≈ 2,321 juta jiwa. Jawaban yang paling mendekati adalah 2,35 juta.

Soal 28

Sebagian wilayah Indonesia mencatat bonus demografi, ditandai dengan dominasi penduduk usia produktif. Apa langkah strategis pemerintah untuk mengoptimalkan kondisi tersebut?

A. menaikkan usia pensiun

B. memperluas lapangan kerja dan pelatihan vokasi

C. memperketat kebijakan kelahiran

D. meningkatkan subsidi pangan

E. mengurangi pendidikan dasar

Pembahasan: Bonus demografi adalah "jendela peluang" di mana jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Untuk mengubah potensi ini menjadi keuntungan ekonomi, pemerintah harus memastikan bahwa angkatan kerja yang besar ini terserap di pasar kerja dan memiliki keterampilan yang relevan. Oleh karena itu, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan vokasi adalah langkah yang paling strategis.

Soal 29

Pemerintah menargetkan laju pertumbuhan penduduk nasional ditekan hingga di bawah 1% pada tahun 2045. Upaya yang dapat mendukung target tersebut adalah…

A. membuka transmigrasi ke pulau luar Jawa

B. meningkatkan program KB dan edukasi keluarga berencana

C. memperluas kawasan industri padat karya

D. menaikkan UMR nasional

E. mempercepat urbanisasi

Pembahasan: Menekan laju pertumbuhan penduduk secara langsung berkaitan dengan pengendalian angka kelahiran (fertilitas). Program Keluarga Berencana (KB) dan edukasi yang menyertainya adalah instrumen kebijakan yang paling langsung dan efektif untuk mencapai target penurunan laju pertumbuhan penduduk.

Soal 30

Laporan capaian pembangunan menunjukkan bahwa laju urbanisasi nasional meningkat rata-rata 3% per tahun. Dampak utama proyeksi tersebut terhadap jumlah penduduk kota adalah…

A. berkurangnya tekanan permukiman

B. meningkatnya kebutuhan infrastruktur dan layanan publik

C. menurunnya konsumsi listrik

D. meningkatnya jumlah petani

E. berkurangnya kepadatan penduduk

Pembahasan: Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Peningkatan laju urbanisasi berarti akan semakin banyak orang yang tinggal di perkotaan. Konsekuensi langsungnya adalah meningkatnya permintaan akan perumahan, air bersih, sanitasi, transportasi, sekolah, rumah sakit, dan layanan publik lainnya, sehingga kebutuhan akan pembangunan infrastruktur di kota menjadi sangat mendesak.

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar